Banyak Perempuan Korban Pelecehan Seksual, Cindy Indira Bilang Begini

RADAR NEWS

- Redaksi

Sabtu, 23 November 2024 - 16:37 WIB

5092 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – Founder Terselimuti Cindy Indira mengemukakan perlunya peningkatan pelayanan kesehatan mental atau pelindungan bagi perempuan korban kekerasan.

“Para korban kekerasan seksual berhak atas pelindungan dan pemulihan, namun seringkali hak tersebut tidak terpenuhi dengan baik, yang selanjutnya berpotensi mengakibatkan gangguan kesehatan mental yang semakin berat, ungkap Cindy Indira di acara Shelebrate, ArtSpace 02, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2024).

“Fakta di lapangan, banyak perempuan korban kekerasan seksual yang belum mendapatkan layanan psikolog untuk pemulihan trauma psikologis yang mereka alami,” sambungnya.

Menurut Cindy, layanan psikolog baru tersedia di lembaga pendamping perempuan korban kekerasan di daerah-daerah tertentu.

Perempuan korban kekerasan seksual yang tinggal di daerah pinggiran atau pedalaman, ia melanjutkan, umumnya masih kesulitan untuk mengakses layanan psikolog maupun dokter spesialis kejiwaan.

Cindy mengemukakan bahwa hal itu antara lain terjadi karena jumlah psikolog dan psikiater masih terbatas dan belum tersebar merata.

Dia menjelaskan bahwa Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual memberikan jaminan pemenuhan hak korban untuk mengakses layanan pemulihan, termasuk layanan pemulihan psikologis.

Selain itu, Cindy menyatakan anak-anak dan remaja termasuk dalam kelompok yang rentan terserang gangguan mental.

Hal itu tersebut dikarenakan kecemasan, depresi, dan gangguan mental menjadi sejumlah contoh bentuk gangguan mental yang rentan diderita anak-anak dan remaja.

“Perubahan fisik dan hormon, tekanan akademis, serta masalah sosial dan identitas itu bisa mempengaruhi terhadap gangguan kesehatan mental mereka,” tuturnya.

Menrutnya, keluarga berperan penting dalam pencegahan maupun pemulihan penderita gangguan mental.

Pasalnya dukungan emosional menjadi aspek penting lain dalam proses tersebut, terutama guna mengurangi stigma negatif bagi si penderita gangguan mental.

​​​​​​”Keluarga harus memberikan dukungan emosional, itu aspek terpenting dalam pemulihan. Itu mencakup bisa dengan bersabar, memberikan cinta kasih, dan menunjukkan kepedulian terhadap penderita,” tuturnya.

Berita Terkait

Pergerakan Masyarakat saat Libur Nataru Diprediksi Capai 110 Juta Orang, Polri Siapkan Strategi Lalu Lintas
Pemberian Penghargaan International Certificate Hiasi Perayaan Hari Nasional Uni Emirat Arab di Jakarta*
Irwasum Polri Instruksikan Jajaran Pertahankan Opini WTP 12 tahun Berturut-turut*
PPWI Nasional Lakukan Courtesy Visit ke Kedutaan Besar Kuwait*
Polairud Baharkam Polri Rayakan HUT ke-74 dengan Semangat Mengamankan Sumber Daya Kelautan
Persiapan Nataru 2024, Kakorlantas Polri Tinjau Jalur Merak Hingga Ketapang
Pecah Telor, Akhirnya Kepengurusan PPWI Jakarta Utara Berhasil Diresmikan
Usulan Polri di Bawah Kemendagri atau TNI Dikritik, Wakil Ketua Komisi III: Tidak Tepat dan Aneh

Berita Terkait

Kamis, 14 November 2024 - 06:17 WIB

Menangkan Bustami -Fadhil Ribuan Relawan Srikandi Aceh Timur Nyatakan Siap Berjuang Perubahan

Kamis, 14 November 2024 - 06:12 WIB

LAKI Aceh Timur Minta Presiden Prabowo Turunkan KPK Usut Dana Pokir DPRA Aceh

Jumat, 8 November 2024 - 06:53 WIB

Pembangunan Proyek Irigasi Banda Alam, Diduga Kuat Asal Jadi

Jumat, 8 November 2024 - 06:09 WIB

Mualem-Dek Fad: Aceh Timur Basis, Mereka Akan Rau Suara Terbanyak, Jangan Coba Main Uang

Berita Terbaru