RadarNews.Nasional.com,Kabupaten Karo – Jumat,1/11/2024,ditengah langkanya bahan bakar subsidi di Kabupaten Karo,SPBU Kacaribu (13.221.114),kecamatan Kabanjahe,Kabupaten Karo
masih kesempatan mengisi berpuluh jerigen tanpa memiliki barcode jelas atau surat rekomondasi.
Beberapa rekanan Wartawan yang kebetulan sedang melakukan sosial kontrol mencoba menanyakan apa kendala sehingga hampir semua SPBU di Kabupaten Karo dihiasi antrian panjang kendaraan beroda empat.
Mulai dari SPBU Simpang Dokan,Kecamatan Merek,SPBU Simpang Laudah antrian panjang mobil begitu panjang sehingga mengakibatkan kemacetan.
SPBU Simpang Tiga Masjid Raya Kabanjahe bahkan pada sore hari sudah dinyatakan BBM bersubsidi kosong. SPBU Kacaribu juga kelihatan antrian panjang mobil beroda empat bahkan Sepeda Motor.
Akan tetapi ditengah antrian panjang,tampak pegawai pelayanan di SPBU Kacaribu (13.221.114) justru lebih mengutamakan dengan mengisi berpuluh jerigen yang diangkut ke atas satu unit mobil Eltor.
Ketika pegawai ditanya mengapa lebih mengutamakan pengisian jerigen sedangkan mobil antrian begitu panjang,pegawai berpura pura sibuk tanpa menjawab.
Lebih dalam ketika ditanya terkait surat ijin pembelian bahan bakar subsidi (bio solar) yang diisi ke puluhan jerigen,pegawai mengatakan ada tetapi tidak bisa membuktikan adanya surat ijin tersebut.
Ketika Wartawan mendesak minta tolong supaya surat ijin rekomendasi pembelian diperlihatkan,pegawai malah menyuruh meminta kepada Erik Kacaribu yang sibuk mengankut jerigen yang sudah diisi ke atas mobil Eltor.Erik Kacaribu juga menjawab bahwa surat rekomendasi atas pembelian ada dari Kepala desa,tetapi tidak bisa membuktikannya.
Supir pengangkut jerigen mengatakan,”tanya saja kepada bos saya,bernama Jumpa Perangin angin di desa Lingga Julu.”jawabnya ketus.Dan mengatakan jika pengguna bio solar yang diangkut di atas Eltor tersebut adalah Jumpa Perangin angin bertempat di desa Lingga Julu,Kecamatan Simpang Empat,Kabupaten Karo.
Salah satu supir angkutan pada saat itu mengatakan,”tolong kepada aparat yang berwenang supaya lebih perhatian dan menentramkan pembagian bahan bakar Subsidi di SPBU.Sebab hampir setiap hari kami melihat banyaknya pengisian ke jerigen yang menurut kami mungkin hal inilah yang menyebabkan antrian panjang,yang kami sebagai supir angkot tentu sudah memakan waktu menunggu giliran di SPBU yang sangat merugikan kami.Dengan waktu yang banyak tersita disaat antrian karna pengisian jerigen akhirnya setoran kamipun tidak terpenuhi,alias nombok.”ujarnya dengan wajah sedih.
Dalam hal ini sepertinya sangat diperlukan pengawasan aparat yang berwenang untuk terjun ke lapangan untuk mengawasi jalannya pembagian kuota BBM bersubsidi,karna dugaan kelangkaan adalah karna banyaknya penjualan BBM bersubsidi oleh pengusaha SPBU kepada pembeli yang menggunakan jerigen tanpa surat rekomendasi.
Untuk mengontrol hal ini tentu sangat diperlukan bantuan masyarakat yang bekerjasama dengan aparat yang berwenang.Sebagaimana beberapa waktu yang lalu saat Kapolres Tanah Karo masih dibawah AKBP Ronny Nicolas Sidabutar,S.H.,S.I.K.,M.H.yang mengundang beberapa lapisan elemen masyarakat dan rekan Wartawan untuk sosialisasi dalam rangka saling membantu terhadap jalannya pembagian kuota BBM Subsidi,sekaligus membantu aparat guna mengontrol supaya tidak ada kecurangan dalam hal ini di wilkum Kabupaten Karo.
(Shelly WS)