SWI Serukan Penguatan Kedaulatan Pers Nasional Lewat Profesionalisme dan Verifikasi

EDI SUPRAPTO

- Redaksi

Senin, 6 Oktober 2025 - 10:05 WIB

50570 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta — Sekber Wartawan Indonesia (SWI) menilai bahwa narasi “wajib kerja sama dengan PWI” perlu segera diluruskan agar tidak menimbulkan preseden buruk dalam ekosistem pers nasional.

 

Menurut SWI, kerja sama antarorganisasi pers harus bersifat terbuka dan inklusif, bukan eksklusif atau dipaksakan. Kebijakan yang adil dan konstitusional harus berlandaskan UU Pers No. 40 Tahun 1999, UUD 1945 Pasal 28F, serta prinsip non-diskriminatif sebagaimana tertuang dalam UU HAM No. 39 Tahun 1999.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

“Pers itu pilar demokrasi, bukan bawahan kekuasaan. Pemerintah seharusnya mendorong kolaborasi lintas organisasi, bukan menutup ruang bagi yang lain,” ujar Kostaman, salah satu pengurus SWI.

 

 

Ia menambahkan, pembinaan pers tidak boleh bersifat eksklusif, sebab kemerdekaan pers merupakan hak publik yang dijamin negara, bukan hak istimewa organisasi tertentu.

 

Penguatan Kedaulatan Pers Nasional

 

Dalam pernyataan sikapnya, SWI menegaskan pentingnya menjaga kedaulatan pers nasional dengan menjunjung tinggi prinsip profesionalisme, akurasi, dan verifikasi — bukan melalui monopoli atau sentralisasi organisasi.

 

“Kerja sama boleh, tapi bukan dalam bentuk kewajiban tunggal. Pers harus berdiri sejajar dengan pemerintah, bukan di bawahnya,” tegas Herry Budiman, perwakilan SWI.

 

 

Langkah penegasan sikap ini diharapkan menjadi pengingat bahwa kemerdekaan pers adalah milik seluruh insan pers Indonesia, bukan milik satu organisasi semata. Pemerintah sebaiknya berperan sebagai penjamin keberagaman, bukan penentu arah tunggal.

 

SWI menegaskan bahwa penguatan kedaulatan pers sejati hanya dapat diwujudkan melalui kolaborasi lintas organisasi, bukan pengutamaan satu wadah semata.

Indonesia membutuhkan pers yang bebas, berdaulat, dan berkeadilan — bukan pers yang tunduk pada kekuasaan.

Red * E.S *. Sumber : Humas SWI

Berita Terkait

Menteri Keuangan Mempertanyakan Kerugian BUMN Meski Layanan Dibayar Tunai
LAMR Kepulauan Meranti Sambut Kunjungan Kepala Lapas Selatpanjang
Personel Koramil 1426-07/Pattallassang Ajak Komponen Pendukung Patroli Bersama 
Inovasi Layanan Digital Polda Riau Tuai Pujian dari Komisi Informasi Riau
Dugaan Korupsi Pembangunan Pustu Desa Jipang, Anggaran Rp 364 juta lebih Disebut Asal-asalan
Puskesmas Mappakasunggu Gencar Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis*
Ketua PW GPA DKI Jakarta Dukung Pemberian Gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI H. M. Soeharto
Sekolah Dibongkar, Dua Bulan Belum Dikerjakan: Orang Tua Siswa SDN 139 Benteng Sanrobone Keluhkan Lambannya Proyek

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 23:17 WIB

Personel Koramil 1426-07/Pattallassang Ajak Komponen Pendukung Patroli Bersama 

Kamis, 6 November 2025 - 22:58 WIB

Inovasi Layanan Digital Polda Riau Tuai Pujian dari Komisi Informasi Riau

Kamis, 6 November 2025 - 19:47 WIB

Dugaan Korupsi Pembangunan Pustu Desa Jipang, Anggaran Rp 364 juta lebih Disebut Asal-asalan

Kamis, 6 November 2025 - 19:44 WIB

Puskesmas Mappakasunggu Gencar Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis*

Kamis, 6 November 2025 - 14:04 WIB

Sekolah Dibongkar, Dua Bulan Belum Dikerjakan: Orang Tua Siswa SDN 139 Benteng Sanrobone Keluhkan Lambannya Proyek

Kamis, 6 November 2025 - 14:01 WIB

Pemboman Ikan Merajalela di Perairan Takalar, Pemantik Desak Densus 88 Turun Tangan

Kamis, 6 November 2025 - 09:35 WIB

Rehabilitasi Pustu Jipang Diduga Asal Jadi

Rabu, 5 November 2025 - 16:31 WIB

Polda Riau Dukung Pembentukan Liaison Officer untuk Perkuat Penanggulangan Kejahatan Transnasional di Wilayah Perbatasan

Berita Terbaru

GAYO LUES

Babinsa Lakukan Puldata di Kantor Kecamatan

Jumat, 7 Nov 2025 - 12:46 WIB