Diduga Ada Kepentingan Pribadi, PT. Global Pinang Indonesia Didemo

RADAR NEWS

- Redaksi

Jumat, 8 November 2024 - 17:28 WIB

50133 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KUTACANE |   Aksi demo mengatas namakan masyarakat kepada PT. Global Pinang Indonesia yang berada di Desa Puwor Dadi Kecamatan Badar Kabupaten Aceh Tenggara kini mulai terkuak, pasalnya, aksi demo beberapa waktu lalu ditunggangi oleh oknum yang diduga ada unsur kepentingan pribadi dan golongan.

Padahal keberadaan pabrik PT. Global Pinang Indonesia sangat besar mamfaatnya untuk masyarakat sekitar khusus di Kabupaten Aceh Tenggara, selain itu, kehadirannya juga akan ikut berkontribusi dalam mengurangi angka pengangguran kata Humas PT. Global Pinang Indonesia. Ari Kusanto dan sekaligus Kepala Desa setempat kepada media pada Jumat (08/11/2024).

Menurut Ari, semenjak berdirinya pabrik pinang selama dua tahun lebih, ini dapat membantu angka pengangguran di wilayah kabupaten Aceh Tenggara. Bahkan, pabrik itu dapat membantu ekonomi di daerah Aceh Tenggara, mulai dari pembelian kayu dan anggota karyawan untuk mencari buah pinang.

“Kami menduga kuat dalam aksi demo yang dilakukan beberapa waktu lalu, itu adalah kepentingan pribadi dan terkesan seolah menimbulkan opini semata.

Dijelaskan Ari, terkait dengan izin operasional dan izin UPL serta UKL-nya itu, biarlah pihak PT. Global Pinang Indonesia yang mengurus. Jangan menyebar opini seolah pabrik pinang menimbulkan limbah dan polusi. Karna semenjak dua tahun lebih, pabrik beroperasi tidak ada menimbulkan masalah terutama dampak terkena pencemaran lingkungan katanya.

Sebut Ari, dalam aksi beberapa hari lalu, pabrik pinang tersebut telah banyak menimbulkan kekhawatiran dari warga. Selain dari persoalan limbah dan polusi, suara kebisingan dari aktivitas pabrik itu juga sangat menganggu kenyamanan warga katanya.

“Itu adalah tidak benar, karna suara bisingan itu hanya suara mesin sedikit berbunyi. Karna mengingat juga dari perkampungan warga tidak terdengar sama sekali jelasnya. Keberadaan pabrik pinang ini kita seharusnya bangga. Dimana semenjak berdirinya pabrik ini dapat menciptakan lapangan pekerjaan di wilayah kabupaten Aceh Tenggara.

Seperti diketahui, saat ini banyak masyarakat kita untuk pemanjat pinang dibawa luar itu mencapai 700 orang.” Alhamdulillah mereka sudah bisa mendapat peluang pekerjaan, bahkan gaji mereka bisa Rp 200-300 ribu perharinya siap singkatnya.

“Jangan gara-gara ada unsur kepentingan pribadi banyak orang yang harus dikorbankan dalam hal ini, pabrik ini sangat berpeluang untuk menumbuhkan perekonomi di Aceh Tenggara kata YN salah seorang pekerja di PT. Global Pinang Indonesia.

Karena tidak di indahkan oleh pihak PT. Global Pinang Indonesia keinginannya, kami masyarakat yang menjadi korban, kalau ini ditutup kemana lagi kami bekerja, kami berharap kepada pemerintah daerah agar secepatnya mencari solusi agar pertikaian ini diselesaikan, karena cuman PT. Global Pinang Indonesia yang ada perusahaan di Aceh Tenggara.

PT. Global Pinang Indonesia ini sangat membantu ekonomi kami untuk melanjutkan sekolah singkatnya (RED).

Berita Terkait

Diduga Proyek Siluman Beroperasi di Jalan Nasional Kutacane – Blangkejeren
Husaini Yusuf SP.M.Si Dekan Fakultas Agro Tehnologi Universitas Gunung Leuser Satu-Satunya Dosen DPK Ildikti
Kampanye Dialogis Lawe Sigala tokoh Masyarakat Singkil Komitmen Untuk Memenangkan RASA Raidin Pinim-Syahrizal Pada Pilkada 2024
Soal Kasus Pemukulan di Aceh Tenggara: Merekayasa Dokter Bisa Jadi Tersangka

Berita Terkait

Kamis, 14 November 2024 - 06:17 WIB

Menangkan Bustami -Fadhil Ribuan Relawan Srikandi Aceh Timur Nyatakan Siap Berjuang Perubahan

Kamis, 14 November 2024 - 06:12 WIB

LAKI Aceh Timur Minta Presiden Prabowo Turunkan KPK Usut Dana Pokir DPRA Aceh

Jumat, 8 November 2024 - 06:53 WIB

Pembangunan Proyek Irigasi Banda Alam, Diduga Kuat Asal Jadi

Jumat, 8 November 2024 - 06:09 WIB

Mualem-Dek Fad: Aceh Timur Basis, Mereka Akan Rau Suara Terbanyak, Jangan Coba Main Uang

Berita Terbaru