Jakarta – Satu hari menjelang pemilihan Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) periode 2025-2030, tahapan pra kongres yang digelar di Gedung BPPTIK, Kementerian Komunikasi dan Digital, Cikarang, Kabupaten Bekasi, menjadi momen bersejarah bagi para insan pers. Acara ini tidak hanya sekadar persiapan administratif, tetapi juga menjadi simbol kuatnya integritas, persatuan, dan penghormatan terhadap tokoh-tokoh senior PWI.
Pra kongres dibuka secara resmi oleh Ketua Organizing Committee (OC) Marthen Selamet Susanto. Ia menekankan pentingnya kebersamaan dan komitmen moral seluruh panitia dan peserta. “Malam ini kita bisa memulai pra kongres dengan suasana penuh kebersamaan. Semua persiapan panitia telah rampung dan kami berkomitmen memastikan kongres berjalan tertib, demokratis, serta menjunjung tinggi integritas,” ujarnya.
Suasana khidmat tercipta ketika seluruh peserta membacakan Al-Fatihah untuk mengenang almarhum Wina Armada Sukardi, tokoh senior PWI yang pernah menjadi pengurus pusat dan anggota Steering Committee Panitia Kongres PWI Persatuan 2025. Doa bersama ini menjadi pengingat akan jasa para pendahulu dalam menjaga marwah organisasi dan menegakkan etika jurnalistik.
Momentum ini juga menjadi panggung bagi penandatanganan pakta integritas, sebuah komitmen moral yang menegaskan prinsip kejujuran, keadilan, dan martabat dalam penyelenggaraan kongres. Penandatanganan diawali oleh jajaran Steering Committee, termasuk Zulkifli Gani Ottoh, IGMB Dwikora Putra, Totok Suryanto, Lutfi L Hakim, Zacky Antony, Marah Sakti Siregar, dan Diapari Sibatangkayu.
“Pakta integritas ini bukan sekadar tanda tangan di atas kertas, tapi komitmen moral kita semua untuk menjaga marwah organisasi. Kongres harus berlangsung jujur, adil, dan bermartabat,” tegas Ketua SC Zulkifli Gani Ottoh.
Tidak hanya SC dan OC, para ketua PWI provinsi se-Indonesia serta calon Ketua Umum Akhmad Munir dan Hendry Ch. Bangun, beserta calon Ketua Dewan Kehormatan Atal S. Depari dan Sihono, turut menandatangani pakta tersebut. Momen ini menegaskan tekad seluruh peserta untuk menjaga transparansi, demokrasi, dan akuntabilitas kongres.
Kehadiran para wartawan senior menambah makna tersendiri. Salah satunya H. M. Amru, mantan reporter Serambi pada era 1990-an, tetap setia mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. “Saya ingin memastikan generasi muda tetap mengedepankan integritas dalam menjalankan profesi jurnalistik,” ujar Amru, yang disambut hangat oleh peserta lain.
Pra kongres ditutup dengan deklarasi yang dibacakan oleh SC Totok Suryanto, menegaskan komitmen seluruh peserta untuk menjaga integritas, persatuan, dan kelancaran Kongres PWI 2025. Dengan selesainya pra kongres, PWI siap melangkah ke tahapan puncak pada Sabtu (30/8/2025), mulai dari sidang pleno, penyampaian visi-misi calon, hingga pemilihan Ketua Umum dan Ketua Dewan Kehormatan.
Momentum pra kongres ini menegaskan bahwa PWI tetap menjadi organisasi yang kokoh, tidak hanya sebagai wadah profesi, tetapi juga sebagai penjaga nilai-nilai etika, persatuan, dan profesionalisme wartawan di Indonesia. Suasana khidmat, komitmen moral, dan kehadiran para senior seperti H. M. Amru menjadikan kongres ini lebih dari sekadar pemilihan kepemimpinan—tetapi juga refleksi perjalanan panjang pers Indonesia. (RED)