Blangkejeren – Dalam upaya meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan personel dalam menghadapi potensi gangguan keamanan, Polres Gayo Lues bersama Kompi 4 Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Aceh menggelar latihan gabungan menembak gas air mata. Kegiatan ini dilaksanakan di Lapangan Tembak Kompi 4 Batalyon C Pelopor Satbrimob, Blangkejeren, Rabu (15/10/2025), mulai pukul 09.30 WIB hingga selesai.
Latihan bersama ini menjadi bagian dari program peningkatan kompetensi rutin yang difokuskan pada penguasaan taktik dan perangkat teknis dalam pengendalian massa, khususnya penggunaan senjata gas air mata yang dinilai krusial dalam merespons situasi unjuk rasa yang berpotensi anarkis. Kegiatan dipimpin oleh Kepala Satuan Samapta (Kasatsamapta) Polres Gayo Lues, IPTU Irwansyah, S.H., serta melibatkan puluhan personel gabungan dari Satsamapta Polres Gayo Lues dan Brimob Polda Aceh.
Dalam pelaksanaannya, latihan dipandu oleh instruktur berpengalaman dari kesatuan Brimob. Mereka memberikan teori singkat mengenai fungsi, prosedur penggunaan, serta efek dari peluru gas air mata dalam konteks pengamanan. Selanjutnya, personel diberi kesempatan melakukan praktik langsung di lapangan, dengan skenario simulasi kendali massa menggunakan teknik yang sesuai standar operasional prosedur (SOP) Polri.
Kapolres Gayo Lues, AKBP Hyrowo, S.I.K., melalui IPTU Irwansyah menekankan pentingnya latihan ini sebagai wujud kesiapsiagaan institusi dalam menjaga keamanan wilayah. Ia menyampaikan bahwa penguasaan terhadap penggunaan gas air mata bukan hanya menyangkut aspek teknis, tetapi juga menyangkut akurasi pengambilan keputusan di tengah situasi krisis yang bisa dinamis dan cepat berubah.
“Latihan seperti ini kami nilai sangat relevan, mengingat Polri dituntut untuk selalu siap dan tanggap terhadap segala bentuk potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Gas air mata adalah alat non-mematikan yang penting dalam menghadapi kerumunan agresif. Oleh karena itu, personel kami harus mengetahui betul teknis penggunaannya dan bisa mengaplikasikannya secara akurat jika situasi mendesak,” ungkap IPTU Irwansyah.
Ia menambahkan bahwa latihan ini juga bertujuan meningkatkan kepercayaan diri personel dalam menjalankan tugas di lapangan. Menurutnya, kesiapan mental dan pemahaman teknis merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam setiap operasi pengamanan.
Para peserta latihan pun menunjukkan semangat dan kedisiplinan tinggi sepanjang kegiatan. Meski harus menghadapi tantangan teknis dan cuaca, semangat personel tetap terjaga. Kegiatan berlangsung aman, tertib, dan lancar, tanpa kendala berarti. Usai pelatihan, dilakukan evaluasi oleh tim instruktur guna memberikan masukan dan koreksi terhadap hasil latihan yang telah dilakukan.
Latihan gabungan seperti ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis individu personel, tetapi juga memperkuat sinergitas antara satuan kewilayahan dan Brimob yang menjadi unsur utama dalam kekuatan pengamanan Polri. Terlebih di wilayah seperti Gayo Lues, dengan karakteristik geografis dan sosial yang memerlukan pendekatan keamanan yang adaptif dan responsif.
Ke depan, latihan serupa direncanakan akan terus digelar secara berkala dan ditingkatkan skenarionya, termasuk pelibatan satuan lain. Komitmen bersama antara Polres dan Brimob ini menjadi bagian dari upaya membangun sistem pengamanan wilayah yang siap menghadapi tantangan, sekaligus menjamin rasa aman masyarakat di Bumi Seribu Bukit tersebut. (Abdiansyah)