Jepara 1-5-205– Babinsa Desa Tulakan, Serda Slamet Purwito, menghadiri dan melaksanakan pendampingan kegiatan adat tradisional Prosesi Buka Luwur yang digelar di Pertapaan Ratu Kalinyamat, Desa Tulakan, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan dalam Prosesi Jembul Tulakan, sebuah tradisi adat Jawa yang sudah berlangsung turun-temurun. Tradisi Buka Luwur menandai pergantian kain penutup makam atau petilasan yang diyakini sebagai cikal bakal berdirinya Desa Tulakan.
Prosesi yang digelar secara khidmat ini mengandung nilai spiritual dan budaya yang tinggi. Masyarakat Tulakan memaknainya sebagai wujud penghormatan terhadap leluhur sekaligus pelestarian kearifan lokal. Nuansa sakral sangat terasa sepanjang prosesi, mulai dari pembacaan doa-doa hingga ritual penyembelihan kambing sebagai simbol syukur dan persembahan adat.
Daging dari kambing yang disembelih kemudian dibagikan kepada warga sekitar sebagai bentuk kebersamaan dan berbagi berkah. Kegiatan ini juga menjadi daya tarik tersendiri sebagai bagian dari destinasi wisata religi, tidak hanya bagi masyarakat Kabupaten Jepara, namun juga menarik perhatian pengunjung dari luar daerah.
Serda Slamet Purwito menyampaikan bahwa kehadirannya sebagai Babinsa merupakan bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya dan tradisi lokal. Ia juga mengapresiasi kebersamaan warga yang masih menjaga dan melaksanakan tradisi leluhur dengan penuh penghormatan.
“Kegiatan seperti ini perlu terus dijaga dan dikenalkan kepada generasi muda sebagai bagian dari identitas budaya kita. Ini bukan hanya soal adat, tapi juga tentang sejarah, nilai-nilai leluhur, dan persatuan masyarakat,” ujarnya.
Tradisi Buka Luwur ini menjadi bukti nyata bahwa Desa Tulakan tidak hanya kaya akan sejarah, tetapi juga memiliki kekuatan budaya yang terus hidup dalam keseharian masyarakat. Dengan pelaksanaan yang teratur dan dukungan semua pihak, tradisi ini diharapkan terus lestari dan memberi manfaat spiritual serta sosial bagi seluruh masyarakat.
(Rud)