Pdt. Penrad Siagian dan Tokoh Agama Serukan Penghentian Kerusakan Lingkungan oleh TPL

REDAKSI SUMUT

- Redaksi

Sabtu, 1 Maret 2025 - 20:39 WIB

50302 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

RadarNews.Nasional.com,Toba – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Pdt. Penrad Siagian menghadiri acara doa bersama bertajuk “Merawat Alam Tano Batak” yang digelar di Kabupaten Toba, Sumatra Utara (Sumut), pada Sabtu, 1 Maret 2025.

Acara ini merupakan bentuk kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup di wilayah Tano Batak, yang saat ini menghadapi ancaman serius akibat aktivitas perusahaan PT. Toba Pulp Lestari (TPL).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Doa bersama tersebut dipimpin oleh Pimpinan Tertinggi atau Ephorus Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Pdt. Victor Tinambunan.

Turut hadir dalam acara ini ratusan jemaat dari berbagai gereja, masyarakat adat serta para pendeta pimpinan dari berbagai denominasi gereja di Sumatra Utara.

Acara ini juga menjadi momentum untuk mengingatkan semua pihak tentang dampak negatif dari aktivitas perusahaan PT. Toba Pulp Lestari (TPL) yang dinilai telah merusak lingkungan hidup di Sumatra Utara.

Masyarakat adat dan berbagai organisasi lingkungan telah lama menyuarakan keprihatinan mereka atas kerusakan hutan dan sumber daya alam yang terjadi akibat operasi perusahaan tersebut.

Acara doa bersama ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk membangun kesadaran seluruh pihak dalam menjaga dan merawat lingkungan hidup di Tano Batak, serta mendorong tindakan konkret dari pemerintah dan pihak terkait untuk menghentikan perusakan lingkungan yang masih terus berlangsung.

Diberitakan sebelumnya, Pdt. Penrad Siagian mendesak adanya transparansi luas konsesi PT Toba Pulp Lestari (TPL) yang dinilai telah memicu konflik berkepanjangan di berbagai kabupaten di Sumatra Utara.

Ia menilai konflik tersebut terjadi karena masyarakat tidak dilibatkan dalam pengurusan ijin konsensi perusahaan padahal lahan telah mereka tempati secara turun temurun.

“Apakah status hutan itu otomatis boleh dijadikan hak konsesi? Ada kesalahan fundamental di kementerian dan lembaga terkait yang harus dievaluasi,” ujar Penrad dalam keterangannya, Senin, 10 Februari 2025.

Menurutnya keberadaan PT TPL kerap menciptakan konflik dengan masyarakat lokal yang berujung pada aksi kekerasan.

Ia menegaskan bahwa pendekatan humanis seharusnya menjadi prioritas perusahaan dalam menangani masalah ini.

“Di banyak tempat, PT TPL telah memicu konflik dan kekerasan. Saya mendesak agar mereka mengedepankan pendekatan humanis, bukan kekerasan,” tegasnya.

Penrad juga menyatakan komitmennya untuk mengaudit persoalan yang telah berlangsung selama puluhan tahun tersebut.

“Saya akan melakukan audit terkait konflik yang sudah terjadi selama puluhan tahun di dapil saya, Sumatra Utara,” tegasnya.

Penrad menyoroti kewajiban PT TPL untuk menyelesaikan konflik tenurial sesuai dengan Perpres 86 Tahun 2021 tentang Penyelesaian Konflik Tenurial di Kawasan Hutan serta Permen LHK Nomor 84 Tahun 2016.

Namun ia menilai perusahaan belum menjalankan mandat tersebut.

Untuk itu ia mengajukan empat langkah konkrit yang akan terus didorong:

1. Transparansi Luas Konsesi PT TPL: Penrad menuntut keterbukaan terkait luas lahan yang dikelola perusahaan untuk menghindari tumpang tindih dengan lahan masyarakat.
2. Penyelesaian Konflik Tenurial: Pemerintah, khususnya Kementerian Kehutanan, diminta segera turun tangan menyelesaikan konflik di konsesi TPL.
3. Audit Sosial dan Lingkungan: Negara harus melakukan audit menyeluruh terhadap dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan oleh PT TPL.
4. Mediasi Stakeholder: Penrad siap memfasilitasi mediasi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat untuk mencari solusi yang adil dan permanen.

(Shelly WS)

Berita Terkait

Babinsa Komsos Dengan Warga Binaan, Perkuat Kemanunggalan TNI-Rakyat
Babinsa Komsos Dengan Tokoh Masyarakat Di Wilayah Binaan
Menjalin Silaturahmi, Babinsa Koramil 08/Blangpegayon Komsos Bersama Warga Binaan
Ringankan Beban Warga Binaan Babinsa Bantu Bangun Rumah
Kodim 0113/ Gayo Lues Gelar Upacara Tujuh Belasan Wujudkan TNI Prima, Rakyat dan Indonesia Maju
TNI Manunggal KB Kesehatan (TMKK) Tahun 2025 Di Kabupaten Gayo Lues
Pererat Silaturahmi,Babinsa Bantu Warga Buat Pondasi Pagar Rumah
Selalu Ada Bersama Warga Binaan Babinsa Koramil 08/Blangpegayon Bantu Petani Panen Padi

Berita Terkait

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 10:32 WIB

Babinsa Komsos Dengan Warga Binaan, Perkuat Kemanunggalan TNI-Rakyat

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 10:31 WIB

Babinsa Komsos Dengan Tokoh Masyarakat Di Wilayah Binaan

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 08:39 WIB

Menjalin Silaturahmi, Babinsa Koramil 08/Blangpegayon Komsos Bersama Warga Binaan

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 08:37 WIB

Ringankan Beban Warga Binaan Babinsa Bantu Bangun Rumah

Jumat, 17 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Kodim 0113/ Gayo Lues Gelar Upacara Tujuh Belasan Wujudkan TNI Prima, Rakyat dan Indonesia Maju

Kamis, 16 Oktober 2025 - 21:22 WIB

Pererat Silaturahmi,Babinsa Bantu Warga Buat Pondasi Pagar Rumah

Kamis, 16 Oktober 2025 - 21:20 WIB

Selalu Ada Bersama Warga Binaan Babinsa Koramil 08/Blangpegayon Bantu Petani Panen Padi

Kamis, 16 Oktober 2025 - 21:18 WIB

Babinsa Ciptakan Keakraban dengan Warga Binaan Melalui Komsos

Berita Terbaru

GAYO LUES

Babinsa Komsos Dengan Tokoh Masyarakat Di Wilayah Binaan

Sabtu, 18 Okt 2025 - 10:31 WIB

GAYO LUES

Ringankan Beban Warga Binaan Babinsa Bantu Bangun Rumah

Sabtu, 18 Okt 2025 - 08:37 WIB